BREAKING NEWS

Dikelilingi Karang Ditengah Minim Pencahayaan, Tiga Pelabuhan di Wilker UPP Jampea, Terkesan 'Mengerikan'



TANADOANG UPDATE | JAMPEA — Sejumlah nakhoda kapal yang selama ini melintasi dan melayani jasa angkutan penumpang antar pulau di perairan laut Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, mengeluhkan minimnya fasilitas penerangan listrik di tiga titik lokasi pelabuhan di wilayah kerja unit penyelenggara pelabuhan (UPP) Jampea. 



Nakhoda mengeluhkan kondisi cahaya lampu pelabuhan yang redup dan tidak memungkinkan kapal untuk bersandar di malam hari.

Tiga titik lokasi pelabuhan di wilayah kerja unit penyelenggara pelabuhan (UPP) Jampea yang dikelilingi karang berukuran besar menjadi biang keresahan di kalangan nakhoda kapal di tengah minimnya dukungan fasilitas penerangan listrik.

Ketiga titik lokasi pelabuhan tersebut terdiri dari Pelabuhan Benteng Jampea, Jinato, dan Pelabuhan Kayuadi.

Kondisi perairan laut yang dangkal serta dikelilingi oleh karang berukuran besar di tengah minim fasilitas penerangan listrik, dengan sendirinya memposisikan ketiga pelabuhan tersebut dalam deretan kawasan pelabuhan 'mengerikan' untuk disandari oleh kapal berukuran besar sekaliber kapal pelni. 

Hal tersebut tak jarang menjadi penyebab bergeser dan tertundanya jadwal pemberangkatan kapal hingga menjelang pagi hari.

Nakhoda kapal tak punya pilihan lain, terkecuali baru masuk dan bersandar di pelabuhan, pada pagi hari, demi untuk menghindari gesekan karang yang berpotensi menyebabkan terjadinya kebocoran kapal.

Fakta ini terungkap, pasca insiden, nyaris terhempasnya, KM. Sabuk Nusantara 85 yang tetiba dihantam gelombang air laut disertai angin kencang, saat akan mencoba masuk dan bersandar di Pelabuhan Kayuadi, Kecamatan Takabonerate, beberapa bulan lalu.

Tali kapal yang sudah terpasang di salah satu sisi pelabuhan, mendadak terlepas, dan nyaris mengakibatkan kapal terhempas ke atas karang yang berada di sisi kanan pelabuhan.

Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) disarankan untuk sedapat mungkin bisa segera mengupayakan langkah pengerukan dengan menggunakan armada kapal keruk (dredge) dan kapal tongkang barge).

Armada kapal keruk diharapkan bisa ikut menjangkau kawasan Pelabuhan Bonerate, Kecamatan Pasimarannu. (Red)